Yak hari Sabtu pagi-pagi saya dan 5 teman sudah dengan rapinya berbaris didepan pintu masuk gedung balaikota Semarang. Ada apa gerangan? Hari ini ada Seminar Nasional oleh Ikatan Mahasiswa Studi Offshore Indonesia.
Pagi itu ceritanya aku udah melek dari jam 6 tapi rasanya daya tarik kasur sedang tinggi-tingginya jadi mager deh mau mandi. Jam 6.30 akhirnya berhasil memaksa diri buat mandi sholat dan langsung cuss ke kosan epeh. Disana ternyata sudah ditungguin sama yang lain (cc ; gils, dips, dan rel). Langsung pergi menuju gedung seminar, tapi mampir dulu jemput deski.
Kita sampai di gedung sekitar jam 8. Sudah terlihat ada antrian didepan pintu masuk, kita langsung antri juga. Ternyata lantai 1 udah lumayan penuh, jadi kita duduk di baris paling belakang deh.
Sesi pertama diisi oleh pembicara dari pertamina, skk migas dan shell. Ohiya hampir lupa di mention, moderatornya mbak-mbak cantik dari pertamina. Yah lumayan bikin mata seger nih hehe padahal aku cewek -__-
Jam 12, sesi pertama selesai. Kita dapet lunch dan diberi waktu break sekitar 35 menit. Selesai makan, sholat, terus duduk-duduk dulu soalnya mager banget buat balik ke gedung. Alhasil telat deh, kita masuk lagi jam 1.
Ternyata eh ternyata, pembicara sesi kedua ini lebih seru lagi dari sesi pertama. Ada bu Safria dari offshore skills dan pak Wisnu Dwintara yang super duper keren! Aku ini emang paling demen dengerin motivator. Kenapa? Karena aku masih merasa perlu mengembangkan diri, perlu merubah pola pikir dan pandangan hidup kedepan.
Aku merasa masih banyak kekurangan yang ada dalam diri aku, makanya aku gak pernah lelah buat berguru dan menyerap banyak ilmu dari acara-acara seperti ini. Benar adanya kalau sudah jadi mahasiswa itu duit banyak keluar buat ikut seminar. But it's worth it! You wanna know why? Karena ilmu itu gak cuma datang dari kelas kuliah. Dari abang fotokopian, bapak yang jual putu keliling sampe mas-mas di pom bensin juga bisa ngasih kita banyak pelajaran dan pengetahuan kok.
Aku mungkin memang absurd, tapi aku memang suka duduk di tempat fotokopian sambil merhatiin si abangnya. Jadi paham gimana cara nyatuin ratusan lembar kertas jadi sebuah buku, ngelem cover sampai nge convert foto ke pdf. Hal-hal kayak gini memangnya diajarkan di ruang kuliah? No way.
Nah, pak Wisnu ini benar-benar memotivasi aku buat jadi orang yang lebih baik lagi. Beliau menunjukkan betapa ketatnya persaingan di dunia kerja saat ini, berbeda dengan dua puluh tahun yang lalu, berbekal ijazah s1 saja mungkin sudah bisa sukses. Namun beda dengan era saat ini, ijazah strata sarjana sudah bukan lagi hal yang eksklusif. Saat ini kita harus memiliki hal berbeda yang dapat kita tawarkan kepada sebuah perusahaan, yaitu soft skills. Kita juga harus pintar-pintar menjual diri alias personal selling.
Aku sempat bertanya kepada beliau, bagaimana caranya menjadi pribadi yang percaya diri tanpa terlihat sombong? Beliau menjawab bahwa kita harus sering bertanya kepada orang-orang terdekat apa yang masih kurang dari diri kita. Jangan menjadi diri anda sendiri, karena kalau begitu caranya anda tidak akan pernah berproses menjadi lebih baik. Anda akan selamanya stuck pada zona nyaman anda. Kalau sudah tau apa-apa saja yang masih kurang dari diri anda itu, lakukan perubahan.
Selesai acara, aku dapat kesempatan tatap muka dengan beliau walau cuma sebentar. Beliau dalam satu detik saja bisa tau kelemahanku apa : pemalu. Itulah penyebab kurangnya percaya diri. Mulai sekarang aku harus lebih berambisi dan berinisiatif lalu atur strategi sebaik mungkin.
Oke maybe that's all for today. Sampai ketemu di seminar-seminar berikutnya!
0 thoughts:
Post a Comment